Bila Keledai Ilmu Menjadi Rujukan Salafiyun Maz'um
Oleh Tak Ingin DiKenal di NII News · Sunting Dokumen
Oleh: Syaikh Luwis ‘Athiyyah
Penerjemah : Abu Sulaiman Aman Abdurrahman
Dengan atas nama Syaikh Imam Muhammad Ibnu Abdil  Wahhab rahimahullah, kalian jajakan suatu mazhab yang mensucikan penguasa dan  memberikannya sifat kema’shuman…
Dengan atas nama Syaikh Imam Muhammad Ibnu Abdil  Wahhab rahimahullah, kalian telah melarang dari memberikan nasihat buat  orang-orang bejat itu…
Dengar hai orang-orang yang di sebut ulama….!![1]
Allah telah menciptakan kami sebagai orang-orang  merdeka dan kami tidak mungkin menjadi budak bagi kalian atau budak bagi  sekelompok orang-orang munafik, orang-orang yang mabuk dan banci dengan nama  atas agama yang kalian ingin lariskan secara palsu dan dusta atas nama Allah dan  RasulNya Shalallahu ‘alaihi wassalam.
Dengan atas nama Syaikh Imam Muhammad Ibnu Abdil  Wahhab rahimahullah, kalian jajakan suatu mazhab yang mensucikan  penguasa dan memberikannya sifat kema’shuman…..
Dengan atas nama Syaikh Imam Muhammad Ibnu Abdil  Wahhab rahimahullah, kalian telah melarang dari memberikan nasihat buat  orang-orang bejat itu…..
Dengan atas nama Syaikh Imam Muhammad Ibnu Abdil  Wahhab rahimahullah, kalian menyelewengkan agama Allah dan kalian  menjadikannya sebagai pijakan bagi orang-orang durjana dari Dinasti Salul[2]……
Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah  menciptakan kami merdeka dan Dia memerintahkan kami untuk ibadah kepadaNya saja,  bukan ibadah kepada kalian dan bukan pula kepada tuhan-tuhan kalian kaum  munafikin.
Kalian dengan fatwa-fatwa kalian itu menginginkan  -dan memang kalian telah melakukannya- menjadikan kami sebagai kawanan kambing  yang tidak memiliki daya dan kekuatan.
Dengar hai mufti…..!![3]  Jazirah Arab bukanlah kavling-kavling tanah di Eropa milik bapak ibumu, dan kamu  ini bukan (Paulus Urban Eropa) dan Fadh juga bukan (Raja Luis)
Jazirah Arab ini adalah negeri yang dibuka oleh  para shahabat, yang mana mereka itu adalah leluhur kami, dan mereka menyiramnya  dengan darah-darah mereka, disetiap tempat mereka mempunyai peperangan yang  mengingatkan manusia terhadap kejayaan yang mereka lakukan. Maka tidak bisa kamu  dan Dinasti Salul datang saat kelalaian para penolong agama Allah dan kalian  ingin merubahnya menjadi kavling-kavling yang didalamnya kalian menguasai  manusia dan tanah. Kamu dan pengikutmu di Majelis Fatwa sama sekali tidak  mempunyai hak campur tangan dalam urusan-urusan kami, seolah kami ini sekedar  budak-budak ditanah kavling kalian yang bernama Kerajaan Saudi.
Kami ini bukanlah Rafidhah atau Syi’ah sehingga  kalian menjadikan (jalan atas kami) bagi duri-duri yang kalian namakan  sebagai Wulatul Umur (Pemimpin), dan seolah mereka itu tidak berbicara  dari hawa nafsu dan tidak melakukan kecuali kebenaran. Kalian memberikan kepada  mereka kema’shuman dalam setiap apa yang mereka lakukan, termasuk seandainya  mereka itu loyal kepada orang-orang Yahudi dan Nashrani, dan termasuk seandainya  mereka menganggap halal Riba, merubah agama, memperbudak rakyat untuk Amerika,  dan melakukan segala keburukan terhadap umat ini. Itu buktinya anak-anak mereka  membunuh anak-anak rakyat, kemudian ternyata kami tidak melihat kalian berbuat  apa-apa. Dan juga itu pembesar-pembesar mereka mencuri kekayaan-kekayaan umat,  dan kalian malah memberikan kepada mereka cek-cek ketidak bersalahan dan  kekayaan-kekayaan itu adalah halal bagi mereka, dan mereka masih terus mencuri.  Setiap kali mereka menggulirkan peraturan baru yang dengannya mereka memakan  harta manusia, seperti peraturan asuransi yang paling terakhir, maka kalian  datang dengan stempel kalian yang kotor dan kalian membubuhkan tanda tangan atas  nama Allah Subhanahu Wa Ta’ala bahwa harta ini adalah harta yang wajib  dibayarakan untuk Waliyul Amri sehingga kalian bersekutu dengan para perampok  dalam menjarah kekayaan kaum muslimin.
Semua itu dengan atas nama Islam dan dengan atas  nama Al Imam Muhammad Ibnu Abdil Wahhab dan Al Imam Ahmad Ibu Hanbal…..
Seandainya kakek kamu Syaikh Muhammad Ibnu Abdil  Wahhab hidup, tentu beliau mendera kamu seperti terhadap unta saat melihatmu  berkata terhadap para pencari ilmu: “Saya hanya memiliki 3 menit saja buat  kalian”. Siapa kamu…..dan pada dasarnya tidak ada nilai bagimu dihadapan  manusia kecuali sebatas bahwa kamu mengaku termasuk ahli ilmu..!! Seandainya  tidak ada ilmu tentulah kamu juga termasuk ternak-ternak yang menggembala  dipengembalaan Dinasti Salul.
Telah tiba saatnya untuk membongkar semua  kejahatan-kejahatan kalian dan menelanjangi kalian dihadapan manusia.  Dikarenakan kamu (hai mufti) telah membuka auratmu serta terbongkar kebohonganmu  atas nama orang-orang baik saat kamu menjadikan agama ini sekedar pencaharian,  maka sungguh para pencari ilmu telah datang kepadamu untuk menyampaikan kepadamu  sedikit dari kejahatan-kejahatan yang menimpa umat, maka kamu katakan kepada  mereka “Waktu kerja sudah habis..! Semoga Allah membinasakanmu, manusia  tidak mengambil ilmu dari kamu kecuali karena mereka mengira bahwa kamu ini ahli  ilmu…!! Sungguh, kalian telah membongkar diri kalian sendiri bahwa kalian ini  tidak lebih dari sekedar para pegawai Dinasti Salul. Jadi sabarlah terhadap apa  yang akan datang terhadap kamu. Jangan ngomong -dan jangan pula kamu dan para  pembeo dari pengikutmu- menggembar gemborkan bahwa daging para ulama itu beracun  karena kamu bukan tergolong ulama akan tetapi kamu ini sekedar pegawai kantor  yang pulang kerumahnya diakhir jam kantor. Jadi daging dan kehormatan kalian  halal…..!!
Bila saja Nabi Shalallahu ‘alaihi  wassalam telah menganggap sikap orang kaya yang menunda pembayaran  hutangnya sebagai suatu kezaliman yang menghalalkan kehormatannya, maka apa  gerangan dengan penundaan penunaian kewajibannya lebih buruk dari penundaan  kewajiban harta, yaitu kewajiban penyampaian hukum-hukum Allah dan agamaNya.  Menyembunyikan ilmu dan mendiamkan kebathilan adalah lebih jahat dari sekedar  penunda-nundaan hutang sebesar 10 Riyal orang kaya terhadap orang yang  menagihnya. Sedangkan Allah ta’ala ber-firman: “Allah tidak menyukai ucapan  buruk (yang diucapkan) dengan terus terang, kecuali oleh orang yang  dianiaya” (An Nisa: 148) Maka bagaimana  dengan orang yang menzalimi Islam, menyimpangkannya dan menjadikannya sebagai  pijakan bagi hawa nafsu dan keinginan para penguasa….??
Jadi, kehormatan dan daging kalian adalah halal  dan mubah bagi setiap orang yang ingin membongkar kedok kalian dan membeberkan  kebohongan kalian atas nama Allah dan RasulNya karena kejahatan kalian terhadap  umat Islam ini tergolong kejahatan dan kebathilan yang paling keji dan kalian  melakukannya dengan lembaga kalian yang rusak ini, dan ia adalah alat dan sarana  yang paling efektif yang digunakan oleh orang-orang munafik untuk merobohkan  seluruh pilar-pilar Islam dinegeri ini. Mereka mengeluarkan dari celah-celah  kalian agama baru yang coreng moreng yang tidak memiliki sedikitpun kaitan  dengan Islam yang kalian sandarkan secara palsu dan dusta kepada Syaikh Muhammad  Ibnu Abdil Wahhab dan Imam Ahmad Ibnu Hanbal.
Dan siapa yang menyatakan bahwa daging kalian  adalah beracun, maka ia orang yan dungu, Karena Allah telah mencap orang-orang  semacam kalian dari Bani Israil bahwa mereka itu seperti keledai dan seperti  anjing. Sedangkan kalian, dengan sebab apa yang kalian lakukan terhadap Islam  adalah lebih keji dan lebih busuk dari apa yang dilakukan Bani Israil yang telah  Allah laknati hanyalah menyembunyikan ilmu, sedangkan kalian menjadikan sikap  memegang Al Haq sebagai kejahatan. Dan akar masalah itu semua berdiri diatas  suatu masalah yaitu tazkiyah(rekomendasi) kalian yang mutlak terhadap  Dinasti Salul dan melepaskan tangan-tangan mereka untuk mengacak-acak segala  sesuatu dari urusan umat ini, sedangkan kalian berperan sebagai pegawai yang  memberikan rekomendasi dan pengesahan buat mereka itu diatas Al Haq, sedang  orang yang menyelisihi mereka adalah diatas kebathilan.
Syaikh Muhammad Ibnu Abdil  Wahhab rahimahullah telah memvonis terhadap orang-orang semisal kamu  hai mufti, bahwa status minimal mereka itu adalah fasiq, jadi kamu ini fasiq  dalam pandangan kakekmu….dan ini minimal. Dengar apa yang dikatakan kakekmu  tentang orang-orang semacam Dinasti Salul dan dengar juga apa yang beliau  katakan tentang orang-orang semacam kamu: “Sesungguhnya para thaghut yang  diyakini manusia akan kewajiban mentaati mereka itu selain Allah adalah  seluruhnya kuffar murtaddun dari Islam. Bagaimana tidak sedangkan mereka itu  menghalalkan apa yang Allah haramkandan mengharamkan apa yang Allah halalkan,  serta mereka melakukan kerusakan dimuka bumi dengan ucapan mereka, perbuatan  mereka dan dukungan mereka. Siapa yang mendebat membela-bela mereka atau  mengingkari orang yang mengkafirkan mereka atau mengklaim bahwa perbuatan mereka  ini meskipun bathil namun tidak memindahkan mereka kepada kekafiran, maka status  minimal orang yang membela-bela ini adalah fasiq, karena tidak sah Dienul Islam  kecuali bara’ah dari mereka itu dengan mengkafirkannya…..” (Muhammad Ibnu  Abdil Wahhab, Ar Rasa’il Asy Syakhshiyyah: 188)
 Sedangkan kamu ini hai mufti,  tidak merasa cukup dengan membela-bela Dinasti Salul, akan tetapi kamu  memberikan kepada mereka tazkiyyah (rekomendasi) yang mutlak, kamu  menganggap taat kepada mereka itu adalah kewajiban dan kamu memberikan kepada  mereka hak-hak yang tidak pernah diberikan para shahabat kepada Abu Bakar dan  Umar radliyallahu ‘anhum. Kamu melarang pengingkaran terang-terangan  terhadap kaum munafikin itu padahal para shahabat mengingkari Umar  terang-terangan dimasjid, ditengah khutbah dan dihadapan manusia.
Beginilah kamu… kamu sekalian adalah orang-orang  yang mendebat untuk (membela) mereka dalam kehidupan dunia ini, maka siapa yang  akan mendebat Allah untuk (membela) mereka pada hari kiamat? Atau siapa yang  jadi pelindung mereka terhadap siksa Allah? (An Nisa: 109).
Saya mengetahui bahwa kamu berlindung dengan  tentara Dinasti Salul dan pasukan keamanan khusus mereka, dan sebelum  orang-orang betah berlindung dan mereka yakin bahwa benteng-benteng mereka akan  dapat mempertahankan mereka, maka Allah mendatangkan kepada mereka (hukuman)  dari arah yang tidak disangka-sangka. Bila hari ini kekuatan kaum munafikin bisa  melindungimu, maka siapa yang bisa melindungimu bila kamu sudah dimasukan  kekuburanmu….?? Bila hari ini kamu merasa bangga dengan banyaknya pengikut dan  kekuatan, maka apa yang akan kamu lakukan dihari setiap yang dilangit dan dibumi  datang dihadapan Ar Rahman sebagai hamba….??.
Sepupumu[4]  yang lain melarang sunnah Rasulallah Shalallahu ‘alaihi wassalam dalam  hal qunut dan mendo’akan binasa untuk Yahudi dan Nashrani, karena mendo’akan  binasa untuk Nashrani adalah mempersulit munafikin Dinasti Salul dihadapan  kekasih mereka dari kalangan Nashrani, maka sepupumu melarang sunnah qunut  (Nazilah) karena hal itu. Dan untuk orang-orang semacam dia dan kamu, juga  Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah telah berkata:
“Kapan saja orang alim meninggalkan apa yang  dia ketahui dari Kitabullah dan Sunnah RasulNya, serta dia mengikuti putusan  penguasa yang menyelisihi hukum Allah dan RasulNya, maka ia murtad kafir yang  berhak diberikan hukuman didunia dan diakhirat” (Majmu Al  Fatawa: 35/372-373).
Sesungguhnya dia mencak-mencak dan berkata dengan  penuh kebanggaan ; “Sesungguhnya sebahagian kaum muslimin membanggakan Usamah  Ibnu Laden. Ini adalah cacat dalam memahami Islam…!!!” Dan kami katakan  kepadanya, “Subhanallah, membanggakan kaum mujahidin yang berusaha keras untuk  membebaskan negeri dua tanah suci dari kaum salibis telah menjadi cacat dalam  memahami Islam, sedangkan memuja kaum munafikin yang memberikan keleluasaan bagi  kaum salibis dan memasukan mereka dengan fatwa-fatwa kalian dan menganggap  mereka sebagai Ulil Amri yang wajib ditaati adalah Islam yang shahih….!? Mengapa  kalian (berbuat demikian), bagaimana kamu mengambil keputusan?.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam telah melarang kita dari mengatakan kepada orang-orang munafikin “Tuan”,  sedangkan dia berkata setiap hari “Tuanku pelayan dua tanah suci”. Kami tidak  tahu, apakah membanggakan mujahid fi sabilillah adalah kejahatan, ataukah  mengagungkan orang munafik yang menghadirkan orang-orang kafir dinegeri dua  tanah suci dan memberikan mereka keleluasaan dengan suatu yang tidak pernah  terjadi sepanjang sejarah jazirah Arab….??!.
Sekarang kami akan memulai membuka file-file  kalian agar umat mengetahui berapa banyak yang telah tertipu oleh kalian dan  oleh orang-orang semacam kalian dari kalangan yang telah menjual ayat-ayat Allah  dengan harga yang murah serta menjadikan dien ini sebagai pijakan bagi selera  para penguasa itu.
1. Kebusukan kalian yang paling pertama dalam  menyelewengkan agama Allah adalah bahwa kalian ini pilar-pilar utama dalam  mengokohkan kakuasaan kaum munafikin yang loyal penuh terhadap musuh-musuh Allah  dari kalangan Yahudi dan Nashrani. Kalian tidak merasa cukup dengan sikap diam  dari mengatakan Al Haq dan tidak mengingkari Al Bathil, akan tetapi kalian  melampaui itu sampai sikap memberikan tazkiyah bagi pemerintah Alu Salul dan  menganggap sekedar mengingkari mereka sebagai bagian dari kemungkaran yang  paling besar. Dan dengan ini kalian keluarkan fatwa-fatwa yang dengannya kalian  anggap sebahagian du’at dan mushlihin sebagai penjahat. Dan dengan pernyataan  dari kalian ini maka Ibnu Salul[5]  menjebloskan kaum mushlihin itu kedalam penjara betahun-tahun. Dan sebahagian  dari mereka ada yang masih ada yang menjalani kezaliman ini dipenjara, bukan  karena apa-apa selain mereka mengatakan “Rabb kami adalah Allah, bukan Amerika  atau Ibnu Salul….!”
2. Dengan fatwa-fatwa kalian yang kalian sepakati, kalian  telah membuka negeri dua tanah suci ini bagi setiap Nashrani lacur dan bagi  tentara Amerika cabul untuk melindungi pemerintahan Ibnu Salul. Kalian tidak  cukup dengan membolehkan, akan tetapi kalian menjadikan pendatangan orang-orang  kafir ke Biladul Haramain sebagai bagian dari kewajiban yang paling wajib !! Dan  pertimbangan kalian adalah bila Amerika tidak datang tentulah lenyap  pemerintahan Ibnu Salul dan tentu Saddam mengambil negerinya, sehingga kalian  mengganti orang kafir dengan orang kafir untuk menetap diatas pemerintahan  orang-orang munafik itu dan seluruhnya adalah buruk. Sedangkan yang paling buruk  adalah orang-orang munafik karena orang-orang munafik berada didasar yang paling  bawah dalam api neraka.
Kemudian kalian tidak merasa cukup dengan hal  itu, dan setelah berlalu 10 tahun semenjak kedatangan orang-orang liar itu,  kalian tidak berhenti dibatas apa yang pernah kalian katakan dahulu diawal-awal  fatwa kalian yaitu, ”bahwa kami hanya sekedar meminta bantuan  mereka”dan kalian menipu orang-orang yang benar dan baik saat kalian  menampakan bahwa masalahnya sekedar isti’anah (meminta bantuan), sedang  setiap anak kecil didunia ini mengetahui bahwa isti’anah itu bukan dengan bentuk  Amerika datang dengan pasukannya beserta berbagai macam perlengkapan dan  persenjataannya serta ia menetap dinegeri ini, ini bukan isti’anah tetapi ini  pendudukan….!!!
Saya katakan, kalian tidak merasa cukup dengan  hal itu akan tetapi kalian memberikan keleluasaan bagi mereka, dengan cara  kalian menjadikan sekedar penolakan Amerika yang Nashrani yang memerangi lagi  menjadikan pangkalan militernya di negeri Al Haramain dan datang dengan segala  kekuatan militernya sebagai kejahatan. Dan saat sebahagian ulama bangkit menolak  keberadaan militer AS ini, maka kalian mengingkari mereka dan kalian memberikan  izin kepada Dinasti Salul untuk memenjarakan mereka bertahun-tahun karena mereka  mengingkari kemungkaran.
Kemudian kalian tidak berhenti disini saja, akan  tetapi kalian melampauinya dimana kalian menjadikan militer Kristen yang  bersenjatakan paling modern itu sebagai kaum kafir mu’ahid dan kafir dzimmiy,  sedangkan alasan kalian adalah bahwa mereka itu datang dengan seizin Waliyul  Amri dan kalian lemparkan sabda Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam:  “keluarkanlah kaum musyrikin dari jazirah Arab”. Kalian tidak perduli dengan  hukum Allah dan hukum RasulNya seperti kepedulian kalian yang sangat akan  pengadaan jalan keluar bagi Dinasti Salul dari perangkap yang dijeratkan Saddam  terhadap mereka. Semua itu atas nama agama dan Syaik Muhammad Ibnu Abdil Wahhab.  Terus diatas qiyas yang rusak ini terbangunlah sikap kalian menjadikan kaum  mujahidin yang mengumumkan akan jihad melawan Amerika sebagai Khawarij,  orang-orang yang memerangi Allah dan para penebar kerusakan dimuka bumi.  Kemudian kalian gulirkan fatwa-fatwa yang dengannya kalian halalkan darah empat  orang dari pemuda pilihan Islam. Sedangkan kejahatan mereka tidak lain adalah  karena membunuh orang-orang Amerika yang memerangi, padahal kamu sudah tahu  bahwa orang muslim tidak boleh dibunuh dengan sebab ia membunuh orang kafir, dan  bahwa alasan kalian itu rusak dari dasarnya karena orang-orang yang kalian  anggap sebagai Waliyul Amri sebenarnya adalah orang-orang munafik yang merusak  aturan Allah lagi memerangi agamaNya. Dan telah merasa yakin akan hal ini setiap  orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya. Terus andai saja alasan qiyas  kalian itu benar, maka sungguh ketidak bolehan membunuh orang muslim dengan  orang kafir adalah hukum syar’iy yang mutlak yang tidak bisa digugurkan dengan  ijtihad atau qiyas yang rusak dari kalian. Akan tetapi mata penglihatan tidak  buta namun yang buta adalah mata hati yang ada didalam dada.
Kemudian ini semua sudah berlalu, dan Syaikh  Usamah Ibnu Laden beserta orang-orangnya melepaskan tangannya dari kalian dan  berkata: “Mereka itu ulama-ulama sesat yang terjungkir didalam kesesatan  dan tidak akan keluar darinya”. Maka akhirnya kembali Syaikh Usamah dan  orang-orang yang bersamanya keluar dari negeri dua tanah suci dan berangkat ke  Afganistan dan beliau mengumumkan frontnya untuk memerangi Yahudi dan Nashrani  Salibis serta berjihad dijalan Allah, akan tetapi beliau tetap dikejar kejahatan  kalian dan kalian mengeluarkan fatwa-fatwa yang mentahdzir (menghati-hatikan) manusia darinya dan kalian menganggap beliau dan para  mujahidin sebagai Khawarij, padahal sesunguhnya Syaikh Usamah melarang para  pemuda jihad untuk memerangi kaum munafikin kalian dan beliau memerintahkan para  mujahidin untuk mengarahkan serangan-serangannya terhadap orang-orang Amerika  dan orang-orang kafir asli saja. Akan tetapi perbuatan itu tidak menyenangkan  kalian, dan fatwa-fatwa kalian terus muncul dan menganggap sesat para mujahidin  dan mentazkiyah (memberikan rekomendasi) bagi kaum munafikin, sehingga setiap  kekasih Ibnu Salul telah menjadi kekasih kalian dan dilindungi fatwa-fatwa  kalian.
Kalian tidak berhenti disana saja, akan tetapi  saat para mujahidin pergi menyatroni halaman rumah-rumah orang kafir dan  menyerang mereka pada 11 September, kalian tidak hati-hati dan ingat akan Allah  Pencipta kalian serta minimal kalian diam, justru kalian mengeluarkan  fatwa-fatwa yang menyalahkan jihad para mujahidin disana dan kalian  menganggapnya sebagai tindakan pengrusakan dimuka bumi, serta kalian menangisi  kematian orang-orang kafir Amerika. Dan yang menghentakan adalah dusta kalian  atas nama Allah dan RasulNya saat kalian klaim bahwa jihad itu tidak sah kecuali  dengan izin Waliyul Amri, sedang Rasulallah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda:”Jihad itu berlangsung sampai hari kiamat”. Waliyul Amri diotak kalian  tidak lain adalah munafikin Dinasti Salul, padahal dibenak orang-orang mu’min  sesungguhnya Dinasti Salul adalah penguasa yang paling dahsyat pemerangannya  terhadap Allah dan RasulNya dan yang paling besar perubahan dan penyelewengannya  terhadap agama Allah.
Bahkan kalian tidak berhenti dibatas itu saja,  akan tetapi kalian mengajak kaum muslimin untuk membantu orang-orang kafir  terhadap kaum muslimin…! sebagaimana yang dilakukan oleh sisesat Ghanim As  Sadlan[6]  saat dia mengajak umat untuk membantu orang Amerika melawan kaum muslimin. Maka  ketenggelaman dalam kesesatan, kefasikan dan kebejatan macam apa yang lebih  dahsyat dari hal ini….?! Dan orang alim macam apa yang menyuruh manusia untuk  membantu orang-orang kafir melawan kaum muslimin…..??
Hai orang-orang yang disebut ulama….
Demi Allah, sesungguhnya kalian ulama sesat dan  demi Allah sesungguhnya Bul’am Ibnu Baura keadaannya lebih ringan daripada  kalian, karena Bul’am melepaskan diri dari ayat-ayat Allah, sedangkan kalian  adalah telah merubah agama Allah diatas pengetahuan dan mengatakan kepada  manusia “Inilah Islam dan inilah dakwah Syaikh Muhammad Ibnu Abdil Wahhab….”
Apa kalian tidak malu pada diri kalian sendiri,  bagaimana dengan sebab kalian dan sebab pengguguran kalian akan hukum-hukum  Allah yang tidak sejalan dengan para penguasa? Kalian jadikan Ahlus Sunnah  sebagai bahan perolok-olokan bagi setiap ahli bid’ah dan kelompok-kelompok yang  sesat serta bahan tertawaan bagi umat-umat yang lain? Apa kalian tidak malu  dimana kalian telah menjadikan dakwah Syaikh Muhammad Ibnu Abdil Wahhab suatu  yang lebih mudah tunduk bagi para penguasa[7]  daripada orang-orang Rafidlah kepada imam-imam mereka??
Bila saja Rafidlah telah memberikan kema’shuman  terhadap para imam dari kalangan shahabat keturunan  Ali radliallahu’anhu, sehingga mereka sesat dalam hal itu dan banyak  menyesatkan manusia maka apa gerangan dengan kalian yang memberikan kema’shuman  terhadap orang-orang yang minimal mereka itu dikatakan munafikin yang  keterlaluan dalam kenifakannya? Ini dia yang mengaku dengan lisannya, bahkan ia  merasa bangga dengan hal itu, yaitu telah menghabiskan 30 tahun bekerja dalam  Dinas Intelejen yang loyal kepada Amerika, dan dia memberikan kekayaan ummat  kepada orang-orang Amerika dan memerangi mujahidin yang dipimpin Syaikh Usamah.  Namun demikian kalian tidak pernah berfikir untuk menasihatinya apalagi menyuruh  dia taubat padahal dia telah melakukan salah satu kekafiran yang ditegaskan oleh  kakek-kakek kalian dari kalangan ulama didalam kitab-kitab dan tulisan-tulisan  mereka. Dan dia seharusnya disuruh taubat dan kaum muslimin bara’ darinya  seluruhnya. Tidak terlintas dibenak kalian termasuk memberikan kesempatan bagi  orang lain untuk mengomentarinya dan menyangsikan akan status dia sebagai bagian  dari Ulil Amri, maka contoh mana yang lebih pas untuk sikap kalian memberikan  kema’shuman terhadap Dinasti Salul daripada hal tersebut…..?
Sedangkan kalian memiliki kesiapan  untuk mengistitabah (menyuruh bertaubat) sebagian ulama yang baik dalam  beberapa masalah yang tergolong masalah furui’iyyah (cabang) yang  kecil, sebagaimana yang telah kalian lakukan saat kalian mempermalukan Syaikh  Dibyan Ad Dibyan dalam masalah memotong janggut yang lebih dari segenggam,  sedangkan kalian tidak sedikitpun memiliki rasa tanggung jawab untuk  mengistitabah orang-orang tadi padahal dia itu ongkang-ongkangan dengan  kekafiran, kemunafikinan dan keloyalannya terhadap musuh-musuh Allah dari  kalangan bangsa Amerika dan yang lainnya.
Dan khianat macam apa terhadap umat ini yang  lebih busuk dari kumpulan-kumpulan kalian untuk memberikan fatwa tentang Pokemon  -dan terima kasih untuk kalian, sungguh kalian telah memberikan menfaat bagi  manusia, dan semoga Allah memberkati kalian- sedangkan tragedi-tragedi besar  yang terjadi menimpa umat ini justru kalian tidak berbuat apa-apa dan tidak  mampu membongkar benang merah dibelakangnya karena Dinasti Salul tidak meminta  fatwa dari kalian. Mana kalian dari apa yang terjadi di Iraq ? dan mana kalian  dari apa yang terjadi di Afganistan dan Palestina? dan justru sikap pengecut dan  buta mata hati pada si mufti ini telah sampai pada tahap dia mengharamka  operasi-operasi syahid di Palestina.
Sesungguhnya kalian terombang-ambing dalam  kesesatan dan kedurjanaan, dan masalah pemberian kema’shuman terhadap Dinasti  Salul adalah masalah yang bisa dilihat oleh setiap orang yang punya mata, jelas  sejelas matahari disiang bolong. Dan kalau tidak demikian maka jelaskan kepada  saya bagaimana dahulu si mufti itu memfatwakan keharaman asuransi, kemudian  tatkala asuransi itu dilegalkan bahkan diharuskan oleh Dinasti Salul terhadap  manusia, maka orang sesat ini memerintahkan kaum muslimin untuk tunduk kepada  Dinasti Salul dalam hal memakan harta mereka dengan cara yang bathil. Maka  kecelakaan besarlah bagi dia akibat dari apa yang dia fatwakan dan kecelakaan  besarlah baginya akibat yang dia lakukan. Dan yang membuat kita tertawa ialah  bahwa ia menyuruh manusia untuk membayar dan tidak mengambil bunga dan  kompensasi dibelakang harta mereka. Bagus, tapi apa faedah kamu hai Syaikh….  sedang kamu telah memposisikan dirimu pada posisi orang-orangyang memikul amanah  ilmu? Bagaimana kamu akan memberikan manfaat bagi manusia sedangkan kamu  menyuruh mareka melakukan kesesatan kemudian kamu katakan kepada mereka: “jangan  ambl bunga !” Bagaimana kamu akan melepaskan dirimu dari tangan-tangan yang akan  bergelantung pada lehermu dihari kiamat akibat kejahatan-kejahatanmu terhadap  hak Allah, hak Rasul, dan hak umat?
Dan seperti apa yang telah kami buktikan bahwa  kalian in lebih sesat daripada orang-orang Rafidlah, maka kami menetapkan juga  bahwa kalian lebih sesat daripada Khawarij, apa kalian mau dalil-dalil? Ya,  dalil dalil saya adalah bahwa kalian menghalalkan darah-darah manusia yang  paling baik, yaitu para mujahidin saat kalian menganggap mereka sebagai perusak  dan kalianpun memfatwakan agar mereka dibunuh, sedangkan orang-orang kafir asli  yang menduduki jazirah Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam dari  kalangan Amerika, Yahudi, dan yang lainnya. Kalian anggap mereka sebagai kaum  kafir dzimmiy yang terjaga darahnya lagi tidak boleh dibunuh. Dan ini salah  seorang pengikut kalian dari kalangan orang-orang sesat telah memfatwakan bahwa  dua orang pemuda yang memerangi tentara Amerika di Kuwait tidak akan mencium bau  surga, kenapa alasannya hai oran sesat….?! Karena pemuda itu telah membunuh  orang-orang Amerika sedangkan orang Amerika itu adalah kaum kafir dzimmiy,  aneh…. aneh sekali ! Dalam fiqih, akal, dan tolak ukur apa kamu menganggap  pasukan besar yang menetap disuatu tempat dengan berbagai perlengkapan perangnya  sebagai kaum kafir dzimmiy?!
Kalian memfatwakan untuk membunuh orang Islam dan  kalian biarkan kaum salibis sedangkan ini ajaran Khawarij, sedangkan Khawarij  justru tidak memberontak kecuali karena klaim alasan mereka ingin menegakkan  Kitabullah, namun mereka menyimpang dan sesat. Sedangkan kalian justru malah  menyuruh manusia untuk taat kepada orang yang tidak menegakan Kitabullah dari  kalangan Dinasti Salul, dan kalian memerintahkan untuk membunuh orang yang  menuntut penegakan Kitabullah dari kalangan mujahidin yang jujur dan yang  lainnya dari para du’at dan orang-orang yang melakukan perbaikan. Apa kalian  paham bahwa kalian lebih sesat dari Khawarij?
Kalian dalam pandangan saya adalah lebih busuk  daripada Dinasti Salul, karena Dinasti Salul adalah kaum munafikin yang mencari  kekuasaan dan dunia, sedangkan kalian mengklaim bahwa kalian berbicara atas nama  Allah dan bahwa kalian adalah pelindung dien ini sehingga kalian telah datang  dengan agama -yang demi Allah- ia bukan sama sekali bukan agama Allah, akan  tetapi ia termasuk kesesatan dan penyimpangan, maka jadilah kalian termasuk  orang-orang yang Allah firmankan:
“Maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang  yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakan ;”Ini dari  Allah” (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit” (Al Baqarah: 79)
Kejahatan-kejahatan kalian terhadap hak Allah dan  RasulNya tidak berhenti pada sikap diam saat larisnya kebathilan, akan tetapi  telah melampaui pada batas kalian mendukung kebathilan ini dan menjadikannya  sebagai asal (kebenaran), kemudian kalian berdusta atas nama Syaikh Muhammad  Ibnu Abdil Wahhab saat kalian menganggap bahwa inilah madzhab salaf dan imam  yang empat. Kalian tidak punya malu dari sikap kalian mempopulerkan kebathilan  dengan lisan-lisan kalian, bahkan menyandarkannya kepada imam dan ulama sunnah  -semoga Allah membersihkan para imam dari fitnah kalian-.
Disaat dahulu para ulama adalah sebagai pemegang  amanah bagi umat sepanjang sejarah, dan saat ilmu berpisah dari kekuasaan  setelah Khilafah Rasyidah, para ulama membentuk lembaga yang kokoh lagi  berkaitan dengan umat secara langsung yang menjaga dien ini dan menjamin bahwa  penguasa bagaimanapun ia tenggelam dalam syahwat kekuasaan, ia tidak mampu  merubah hukum atau loyal kepada orang-orang kafir atau menggugurkan jihad atau  menghalalkan yang haram. Akan tetapi kalian pada masa sekarang yang seharusnya  menjadi tumpuan amanah umat dan agama Allah dari tangan-tangan kotor yang  merubah dan menyelewengkannya, ternyata kalian wal ‘iyadzubillah malah  menjadi tumpuan amanah kaum munafikin, dan kalianlah yang mengokohkan  pilar-pilar kemunafikan, dan kalian lah yang mengakui kekuasaan orang-orang  bejat itu saat kalian menganggap mereka sebagai para pemimpin kaum muslimin, dan  kalian menjadikan sekedar pengingkaran terhadap mereka sebagai kemungkaran,  sehingga kalian telah melakukan hal terburuk saat tidak merasa cukup dengan diam  dari kebathilan, akan tetapi kalian merekomendasikannya dan menjadikannya  sebagai kebenaran sedang selainnya adalah kebathilan sehingga hal itu lahirlah  kekuasaan disetiap pilar-pilar masayarakat.
Dan tidaklah berlebihan bila saya katakan bahwa  kalianlah yang bertanggung jawab langsung dari setiap kerusakan yang terjadi  dinegeri Al Haramain.
Dengan sebab kalianlah digugurkan hukum-hukum  Islam terbesar yang paling pertamanya yaitu al hukmu bima  anzalallah. Ini mahkamah-mahkamah perdagangan menjadi  saksi itu atas kalian, dan ini gedung riba dihadapan Masjidil Haram dan Mesjid  Nabawi membongkar kebusukan-kebusukan kalian dihadapan khalayak….
Dan dengan sebab kalian dan sikap diam kalian,  orang-orang sekuler menguasai media pemberitaan dan menyebarkan kerusakan  ditengah umat lewat jaringan-jaringan udara dan yang lainnya….
Dengan sebab kalian, kekayaan umat  dihambur-hamburkan dan dipakai berfoya-foya oleh sekelompok kaum munafikin yang  zalim dan otoriter…
Dengan sebab kalian kekuasaan sudah mendarah  daging dan telah menjadi suatu hal yang tidak diingkari seorangpun, serta siapa  yang berani mengingkari maka ia akan dijebloskan kepenjara….
Dengan sebab kalian orang-orang kafir  mengendalikan negeri-negeri Islam dan negeri Islam yang paling suci tanah  haramain….
Dengan sebab kalianlah merejalelanya kekacauan  dalam persidangan, merebak pula kezaliman dan hudud hanya ditegakan terhadap  orang-orang yang lemah, namun tidak ditegakan terhadap seorangpun dari Alu  Salul. Ini dia seorang pilar Alu Salul mencak-mencak bahwa Alu Salul tidak boleh  ditegakan hudud terhadap mereka dihadapan kalian….
Dan saya menambahkan ucapan buat ulama resmi  pemerintah, bahwa kalian sama sekali tidak segan-segan dari mempermainkan agama  dan menaklukannya sesuai keinginan-keinginan pemerintah. Ini dia Syaikh Al Mani’  saat ditanya tentang asuransi, dia berkata: “Bukankah ada perselisihan  didalamnya dan ia itu tidak seperti keharaman zina? dan selagi ada perselisihan  didalamnya menurut qiyas kalian, maka wajib mengikuti pemimpin dan mentaatinya  karena ia memiliki hak ijtihad dalam memilih apa yang diperselisihkan.
Baik hai Mani’, sungguh dahulu Ahlus Sunnah telah  berselisih dalam masalah khuruj(pemberontak) terhadap para penguasa  yang fasiq, apalagi kalau orang-orang kafir, akan tetapi kenapa kalian  menjadikan dalam fatwa-fatwa kalian dan alur pemikiran kalian masalah khuruj  terhadap para penguasa itu termasuk dosa besar yang paling besar ? dan kalian  menjadikannya sebagai masalah yang qath’iy (pasti) dan kalian tidak  mempertimbangkan bahwa didalamnya telah terjadi perselisihan yang kuat dan jelas  diantara ulama dari kalangan shahabat tabi’in ? Bahkan kalian berdusta atas nama  Ahlus Sunnah saat kalian mengklaim bahwa mereka telah ijma untuk tidak khuruj  terhadap penguasa itu, padahal para penuntut ilmu yang yunior saja mengetahui  bahwa Ahlus Sunnah yang mengatakan tidak boleh khuruj terhadap para penguasa  yang fasiq tidaklah mengatakan: wajib mentaati mereka dalam kesesatan dan dalam  pengguguran hukum-hukum Islam, justru Ahlus Sunnah sepakat seluruhnya bahwa dia  itu penguasa yang tidak memiliki puluhan perkara yang mengugurkan kekuasaan dan  pemerintahan atas kaum muslimin. Kalian menjadikan mereka barisan para shahabat  tidak boleh khuruj terhadap mereka dan tidak disentuh sedikitpun, apalagi kalau  disejajarkan pada deretan para penguasa muslim yang fasiq?
Dan dari sekarang dan seterusnya saya meminta  dari umat agar tidak pergi lagi kepada mereka itu, karena hujjah sudah tegak  atas mereka dan terbongkar sudah urusan mereka. Mereka tidak punya hak saat kita  berjumpa dengan mereka selain kita bacakan kepada mereka:“Sesungguhnya  orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa  keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk setelah jelas bagi kami  menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab. Mereka itu dilaknati Allah dan  dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati”. (Al  Baqarah: 159)
Wahai para pemuda umat, apabila kalian berjumpa  dengan salah seorang dari mereka maka bacakanlah didepan mereka: Mereka  itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat  melaknati. Hadapi mereka dengan ayat ini disetiap waktu sampai mereka  kembali dari kesesatannya.
Dan ketahuilah wahai para pemuda umat bahwa terus  menerus kalian dekat dari mereka tidak akan menambah mereka kecuali kedurjanaan  dan kebejatan, maka lemparilah mereka dengan halilintar Al Haq dan bacakanlah  dihadapan mereka ayat-ayat dan hadist-hadist yang melaknat dan yang  menghati-hatikan dari para ulama-ulama pengkhianat. Qana’ahlah dari mereka  secara total dan cucilah tangan dan hati dari mereka karena mereka adalah sumber  segala kejahatan dan sumber dibalik setiap bencana. Jangan kalian menduga bahwa  mereka bisa mengurai atau mengikat. Ini keputusan persahabatan telah berjalan  sedang mereka diam, ini keputusan persekongkolan bersama Yahudi sedang mereka  diam, bahkan diantara mereka ada yang, memberkahinya, dan keputusan-keputusan  yang lebih busuk dan lebih keji, maka tunggulah…..!!
Dan mereka berkata kepada kamu: “kami akan  menasihati para pengusa itu dan mengingatkan mereka”, maka ketahuilah bahwa  mereka itu dusta dan tidak akan melakukannya, dan keputusan persaudaraan serta  keputusan-keputusan lainnya yang telah lalu tidak akan dibatalkan karena pada  dasarnya mereka itu dipasang untuk mengokohkan kekuasaan kaum munafikin itu, dan  mereka tidak akan melakukan sesuatupun yang membahayakan pemerintah nifaq atau  menggugurkan keabsahan-keabsahannya. Seandainya pada mereka itu terdapat  kebaikan, tentulah tidak akan berjalan terus diatas riba yang ditata dengan  undang-undang lagi dilindungi oleh kaum munafikin lebih dari 30 tahun tanpa ada  sedikitpun pengingkaran terhadap Dinasti Salul, dan tidak akan berjalan pula  dalam tenggang waktu ini kegiatan penerapan budaya barat dinegeri ini, dan tidak  akan tersisa seorang sekulerpun dalam aparatur negara seandainya memang para  ulama itu melaksanakan kewajiban syar’iy dan amanah yang dibebankan oleh Allah  dan RasulNya.
Saya mengingatkan umat dan mengingatkannya dengan  hal yang bahaya, yaitu dalam contoh Kristen, saat penguasa yang zalim  bersekongkol dengan kedurjanaan, maka bangsa Eropa bangkit berontak dengan  revolusi Prancis terhadap agama semuanya, mereka hempaskan agama dan berlindung  dengan serkularisme. Dan bila kalian biarkan para ulama pengkhianat itu  mengacak-acak agama Allah sesuka hati mereka, maka sungguh akibatnya -demi  Allah- sangat hina.
Benar bahwa agama Allah akan terjaga, akan tetapi  al haq ini harus memiliki orang-orang yang menegakannya, kita tiada takut tetapi  wajib hati-hati dari akibat-akibat seperti ini, dan kita katakan sesungguhnya  dengan sebab karunia Allah, tidak mampu sekalipun Paulus yang paling menyimpang  dan raja yang paling zalim dan bengis tidak mampu menyembunyikan hakikat Islam,  dan orang-orang didalamnya dari kalangan ahli ilmu yang memerangi dengan cahaya  al haq dan para mujahidin selalu sigap terhadap orang yang berupaya  menyesatkannya, dan yang paling terdepan adalah Syaikh kita yang terbimbing  Usamah Ibnu Laden -kita memohon taufik dan kemenangan baginya kepada Allah  ta’ala-.
Sebagaimana wajib atas kalian hai para pemuda  Islam berkumpul disisi ahli ilmu yang masih tersisa yang mengarahkan al haq dan  tidak takut di jalan Allah celaan orang yang mencela. Dekatlah dengan para  Syaikh itu dan jagalah mereka dengan dada kalian sebelum mereka terkena  kebusukan dari kaum munafikin dan para ulama pengkhianat itu. Berkumpulah semoga  Allah memberkahi kalian disisi salaf, yaitu ahli ilmu yang mengharapkan wajah  Allah !!
Milikilah kitab-kitab Syaikh Hamud  ‘Uqla rahimahullah dan berkeliling disekeliling murid-muridnya dari  kalangan yang kami nilai mereka diatas jalan yang benar. Mereka adalah amanah  dileher kalian, dan jangan biarkan pedang-pedang nifaq dan khianat mampu  menyentuh mereka dengan keburukan sampai Allah menentukan suatu yang pasti  terjadi.
[1]  Ulama-ulama pemerintah thaghut Saudi maksudnya(Pent.)
[2]  Makdudnya Dinasti Saudi sekarang(Pent)
[3]  Mufti Saudi sekarang Abdul Aziz Alu Asy Syaikh(Pent)
[4]  Dia menteri wakaf dan urusan haji negara kafir Saudi, Shalih Alu Asy  Syaikh.(Pent)
[5]  Dia adalah Fadh Ibnu Abdil Aziz. (Pent)
[6]  Ia adalah guru besar Universitas Muhammad Ibnu Su’ud di Riyadh, ia termasuk  ulama pemerintah Saudi.(Pent)
[7]  Ya, realita seperti itu, Kaum Salafi Maz’um yang paling mengaku Ahlus Sunnah dan  mengklaim mengikuti dakwah Syaikh Muhammad, padahal Ahlus Sunnah dan Syaikh  sendiri bara’ dari perbuatan mereka. Mereka adalah selalu loyal kepada  pemerintah thaghut yang mereka anggap muslim.(Pent)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar