NKA NII

NKA NII
Negara Karunia Allah Negara Islam Indonesia

Rabu, 19 Desember 2012

HOS Tjokroaminoto, Soekarno, SM.Kartosuwiryo (Siapa Bapak Bangsa, Penghianat Bangsa dan Penyelamat Bangsa)

  • Selama 3 Abad, dari Abad 16 sampai Abad 19, 40 Kerajaan/kesultanan Islam di tataran Nusantara yang bernaung dibawah Kekhilafahan Islam kala itu mempertahankan kedaulatan Islam dari rongrongan kekuatan Salibis Internasional yang diwakili Portugis dan Belanda (VOC-Belanda Armed-Trading-System Vs Kerajaan Islam Nusantara).
  •  Awal Abad 20, Wilayah Nusantara ini hampir 100% akhirnya dikuasai oleh Belanda dengan kekalahan di fihak kerajaan2 Islam Nusantara, kecuali beberapa Wilayah di Aceh. Dengan pengambil alihan wewenang dari VOC (Perusahaan swasta) kepada Kerajaan Ratu Belanda dengan diangkatnya seorang Gubernur Jendral Hindia Belanda.
  •  Maka pada Awal Abad 20, tepatnya tahun 1905 tampilah para penggerak pejuang Islam untuk merebut kembali kekuasaan Islam dari Kolonialisasi/Salibis Belanda dengan berdirinya SDI-SI. Yang melahirkan tokoh, BAPAK BANGSA pelanjut H.Samanhudi, beliau adalah H.Oemar Said Tjokroaminoto.
  • Namun fihak Kolonialisasi tidak tinggal diam, maka pada tahun 1908 diprakarsai berdirinya Boedi Utomo untuk menandingi Syarikat Islam yang semakin me-masyarakat dan me-nusantara. Namun penggiat dan peminat Boedi Utomo ternyata hanyalah bersifat sektoral di Jawa saja dan dari kalangan ningrat saja.
  • Walaupun begitu Boedi Utomo berhasil melakukan penetrasi/infiltrasi kedalam SI dengan mengkader Soekarno, murid sekaligus menantu HOS.Tjokroaminoto untuk kemudian menjadi Ideolog Nasionalis Sekuler dengan mendirikan PNI (Partai Nasional Indonesia). Berbarengan dengan Samaun yang dikader Sneevlit menjadi Ideolog Komunis dan berhasil membawa SI Cabang Semarang menjadi SI Merah, cikal bakal PKHT (Partai Komunis Hindia Timur), lalu berganti menjadi PKI (Partai Komunis Indonesia).
  • Sepeninggal HOS.Tjokroaminoto, beliau meninggal dunia pada usia 53 tahun, maka diangkatlah Abikusno Tjokroaminoto sebagai Ketua Umum SI dan SM.Kartosuwiryo bertindak sebagai Sekjen. Disempurnakanlah Program Tandziem era HOS.Tjokroaminto menjadi Politik Hijrah. Dimana program Tandziem adalah persatuan para pejuang seluruh Nusantara harus dicapai Indonesia merdeka. Setelah Indonesia merdeka, perjuangan tidak boleh berhenti, yaitu mendirikan pemerintahan Islam.
  • Jadi umat Islam bangsa Indonesia harus siap menjadi pelopor tegaknya kembali khilafah fil ardli. Makanya, setelah revolusi nasional itu harus ada revolusi Islam. Itulah titiknya. Tapi revolusi Islam ini harus dikawal pasukan dan tentara. Itulah akhirnya Hisbullah, Sa­bilillah, laskar-­laskar Islam, termasuk GPII, dijadikan Tentara Islam Indonesia (TII). Setelah itu Masyumi Jawa Barat menjadi lembaga perjuangan revolusi Is­lam yang disebut Majelis Islam.
  •  Majelis Islam  Inilah yang bermusyawarah, dengan nama Kongres Cisayong yang dihadiri 1000 ulama memutuskan berdirinya Daulah Islam di Indonesia, sebagai basis awal Khilafah fil Ardli, dan diangkat SM.Kartosuwiryo sebagai Imam nya.
  • Kehadiran Daulah Islam di Indonesia, pada tanggal 7 Agustus 1949 berlangsung disaat pemerintahan Republik sudah mati suri, bangsa ini sudah tak memiliki lagi penguasa dengan ditawannya Soekarno ke Digul dan perginya M.Hatta ke Deen Hag. Dengan melakukan perlawanan terhadap Belanda yang hendak mencengkramkan lagi jajahannya ke wilayah bangsa ini dari Hisbulloh/TII bulan Februari, dimana pasukan TNI justru kabur ke Jogja dengan alasan mengikuti perjanjian Renville (yang hakikatnya mngakui kalah dari Belanda).
  • Pada hari selasa, 17 Februari 1948 terjadi kontak senjata antara TII dengan Belanda. Maka hari tersebut disebut "Yaumul Furqon" (hari pembeda antara HaQ/Hizbulloh dan Batil/Tentaa Kafir Belanda, diresmikan pula sebagai "Hari Angkatan bersenjata TII". Pertempuran ini berlangsung selama 4 bulan, dan dimenangkan TII. Sehingga Belanda mengalami kerugian besar, jika dihitung mencapai 60 juta Gulden.
  • Kerugian inilah yang kemudian dalam KMB harus ditanggung oleh pemerintah Republik (lunas tahun 2003) sebagai kompensasi atas diakunya pemerintahan Soekarno Hatta dengan nama RIS (Republik Indonesia Serikat) pada tanggal 27 Desember 1949 di Deen Hag Belanda oleh KMB (Amerika, Belanda, Australia) sebagai kekuatan global.

1 komentar:

  1. Apakah artikel ini ada kevalidtannya?? Terutama di penulisan bahwa tentara islam indonesia menang dalam pertempuran melawan belanda sampai harus merugi 60 juta gulden. Sepertinya rugi sebanyak itu tidak mungkin kecuali kalau TII pakai strategi bumi hangus melawan belanda. Karena TII hanya dipersenjatai senapan, pistol, mortir dan senjata tajam mereka tidak punya kapal laut, pesawat hasil rampasan maupun panser hasil rampasan seperti yang dipunyai oleh TNI. Dan sudah dibuktikan kalau elemen anti republik berupa eks knil dan pribumi pro federalis bergabung ke di/tii setelah kudeta apra gagal.

    BalasHapus